Kolaborasi Lintas Sektor, KB Lubuklinggau Gelar Minilokakarya Cegah Stunting



Jurnalmusi.com Lubuklinggau, - Dalam upaya memperkuat sinergi lintas sektor untuk menurunkan angka stunting, Balai Keluarga Berencana (KB) Kecamatan Lubuklinggau Utara I menggelar Minilokakarya tingkat kecamatan di aula Kantor Kecamatan Utara I, Jalan Lintas Sumatera, Kelurahan Petanang, Selasa pagi (29/4/2025).


Kegiatan ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan di wilayah tersebut, termasuk Camat Lubuklinggau Utara I sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Dedi Dores, Sekretaris Dinas PPKB Kota Lubuklinggau, Nurul Aini, Kepala Puskesmas Petanang dr. Marwansyah, pihak Kantor Urusan Agama (KUA), para penyuluh KB, lurah, serta tamu undangan lainnya.


Koordinator Balai KB Kecamatan Utara I, Omi Harera, menegaskan bahwa pihaknya siap melaksanakan program nasional Kemendukbangga/BKKBN dalam mendukung percepatan penurunan stunting di tingkat lokal. 


"Alhamdulillah, kegiatan minilokakarya berjalan sukses berkat dukungan dan kerja sama lintas sektor: mulai dari Pak Camat, Kepala Puskesmas, para lurah, hingga KUA. Komitmen bersama inilah yang menjadi kunci keberhasilan di lapangan," ungkap Omi.


Sementara itu, Sekretaris Dinas PPKB Kota Lubuklinggau, Nurul Aini, turut memperkenalkan lima inovasi utama dari Kemendukbangga/BKKBN untuk tahun 2025.

Program tersebut di antaranya:

-GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) – mendorong masyarakat untuk menjadi orang tua asuh bagi keluarga berisiko stunting. Bantuan yang diberikan bisa berupa nutrisi maupun dukungan non-nutrisi seperti sanitasi dan tempat tinggal.

-TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak) – penyediaan daycare unggulan bagi anak-anak.

-GATE (Gerakan Ayah Teladan) – peran aktif ayah dalam pengasuhan anak.

-Aplikasi SUPER berbasis AI – layanan konsultasi keluarga berbasis teknologi.

-SIDAYA (Lansia Berdaya) – layanan komunitas bagi lansia yang tidak mendapat dukungan keluarga.


"Dalam program GENTING, masyarakat dengan rezeki lebih diajak berbagi, tidak dalam bentuk uang, tetapi dalam bentuk nyata seperti makanan bergizi atau bantuan perbaikan sanitasi," terang Nurul.


Nurul menambahkan bahwa bantuan akan disalurkan langsung oleh para orang tua asuh ke lokasi anak asuh dengan pendampingan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK). 

"Kita ingin mengedepankan aksi nyata dan kolaborasi berbasis komunitas dalam upaya memutus rantai stunting dari hulu," tutupnya.